Skip to main content

Kelebihan dari Dinar dan Dirham


Kelebihan dari Dinar dan Dirham

Terbebas dari Inflasi

Seperti yang kalian ketahui bahwa inflasi dapat menyebabkan penurunan pada sistem perekonomian suatu negara yang diakibatkan turunnya nilai mata uang kertas. Berbeda dengan Dinar yang berbahan dasar emas dimana justru sebaliknya yaitu nilainya akan semakin meningkat, setidaknya tidak akan mengalami penyusutan.Hamburger-texas-toast-style-sandwiches.

Likuiditas

Biasanya orang yang memulai sebuah pengembangan dana maupun investasi salah satu pertimbangannya adalah kemudahan dalam likuiditas dari produk investasi itu sendiri. Berbeda dengan beberapa produk investasi lainnya yang baru bisa dicairkan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di awal.

Jika kamu memilih Dinar Dirham sebagai produk investasimu, likuiditas dari investasi ini terbilang cukup baik. Sebagai contoh, kamu memulai sebuah investasi dengan 500 Dinar, lalu pada satu waktu membutuhkan dana darurat namun kamu tidak ingin menggunakan seluruh Dinar yang dimiliki, maka kamu dapat mengambil sebagiannya saja seperti 20 Dinar.

Berlaku dimanapun

Seiring perkembangan dari Dinar Dirham ini banyak negara tidak hanya negara yang berada di Timur Tengah, tetapi negara seperti Kanada pun banyak menerima Dinar dan Dirham sebagai alat pembayarannya.

Memiliki Nilai yang Relatif Tinggi

Memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Seperti yang sudah selalu kita bahas, bahwa Dinar memiliki bahan dasar emas dan emas ini adalah salah satu investasi yang memiliki tren cukup baik setiap tahunnya. Karenanya, investasi menggunakan Dinar ini memiliki tingkat kenaikan hampir 20-30% setiap tahunnya.

Dari beberapa keuntungan di atas membuktikan bahwa perkembangan Dinar sebagai produk investasi ini cukup baik. Tak terkecuali di Indonesia.  


Berikut beberapa Koin Dinar dan Dirham yang tersedia di Butik Logam Mulia Antam:

Koin 1 Dinar Au 91,7%

Koin ini didesain dengan gambar Masjidil Haram pada bagian depannya dan terdapat dua kalimat Syahadat di bagian belakangnya. Koin 1 Dinar ini memiliki berat 4,25 gram dengan kemurnian Au 91,7%.

Sebagai informasi mungkin sebagian dari kalian ada yang tidak mengetahui arti dari Au 91,7%. Dinar merupakan sebuah koin yang terbuat dari emas dan kandungannya sebesar 91,7% atau emas 22 karat. Sedangkan untuk Au sendiri berasal dari kata Aurum, nama latin untuk emas.

Koin 1 Dinar FG 99,99%

Koin Dinar ini memiliki desain dengan logo Logam Mulia dengan tulisan Fine Gold (FG). Koin jenis ini juga memiliki berat yang sama dengan Koin 1 Dinar Au 91,7%, namun dengan kandungan emas yang lebih tinggi yaitu 24 karat.

Koin 1 Dirham Ag 99,95%

Ada Koin Dinar ada juga Koin Dirham yaitu Koin yang didesain dengan gambar Masjid Al Aqsha pada bagian depannya dan bertuliskan dua kalimat Syahadat pada bagian belakangnya.

Pada Koin 1 Dirham ini memiliki kemurnian Ag (Argentum) 99,95% dengan berat 2,975 gram. 

Bagaimana? Sekarang kamu sudah memahami kan melakukan investasi dengan menggunakan Koin Dinar dan Dirham? Selain dijadikan investasi kedua koin ini juga dapat menjadi sebuah alat transaksi pembayaran loh di beberapa tempat. Italian-seafood-pasta-with-mussels.

Ingat! Apapun jenis investasi yang dipilih pastikan untuk mengetahui segala risiko yang ada di dalamnya agar investasi yang dilakukan dapat lebih optimal.

 Kelebihan dari Dinar dan Dirham Video :










Comments

Popular posts from this blog

Apa itu Dinar dan Dirham?

Apa itu Dinar dan Dirham? Koin dinar emas adalah koin emas 22 karat (91,7%) dengan berat 4,25 gram yang dapat berfungsi sebagai alat investasi dan proteksi nilai kekayaan. Mengapa 4,25 gram? Hamburger-meat-pie. Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam bersabda “Timbangan mengikuti yang digunakan penduduk Mekah, Takaran mengikuti yang digunakan penduduk Madinah”. Dari hadits Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam tersebut, Dr. Qaradawi menyimpulkan bahwa berat 1 Dinar atau 1 Mithqal adalah sama dengan 4.25 gram timbangan saat ini ; sedangkan berat 1 Dirham adalah 2.975 gram. Mengapa 22 karat? Berikut adalah fakta-fakta sejarah: Semasa Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam masih hidup; beliau belum (memerintahkan ) mencetak Dinar Islam sendiri. Berarti Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam menggunakan Dinar yang diproduksi oleh dunia di luar Islam.  Apa yang ada sebelum Islam atau di luar Islam kemudian juga digunakan oleh beliau, maka  ini menjadi ketetapan atau taqrir beliau –

Dinar Dirham Mentioned In Quran and Hadith

Dinar Dirham Mentioned In Quran and Hadith Let's look and feel some evidences which the Koran is also a hadith that mentions the Prophet dinar and dirham. Seafood-pasta. For evidences from the Qur'an, I include here a sign on the dinar and dirham another. Verse mentions the dinar is: "Among the People of the Scripture there is he who, if thou trust him with a weight of treasure, will return it (properly) to you, and some of them who, if thou trust store sedinar already, it will not return it to thee unless you always claim. That is because they say: "We have no duty to bear the sins of those who neither read nor write," and they always say a lie against Allah while they know (that they are lying). "(Surah Ak-Imran: Verse 75) While verse mentions the Dirham is: "And (Brethren) sold him for a low price, the number of silver coins and merekaadalah people who do not appreciate it."(Surah Yusuf: Verse 20) While evidences from hadith abou

Introduction of Dinar and Dirham

Introduction of Dinar and Dirham The return to a form of trading and business transactions which have blessing and spiritual benefit, along material gain, is the most pressing issue of our time. Meat-loaf-hamburgers. The reason is that all forms of oppression, destruction of the natural resources of our planet and injustice between poor and rich, all are ultimately based upon the rule of usury and the dominant financial and economic ethos. The return to a healthy and equitable way of conducting business has many stages and implies the restoration of many lost institutions and procedures which prevailed until the hegemony of the present usurious institutions. The most significant step in this progress will be the recovering of a currency system of real money and the progressive abolition of symbolic money printed in paper and fictitious currency manipulated in speculative markets and gambling exchange markets. The gold dinar and Silver dirham have been universally accepted m